Akhwat siapa yang tidak mengenal istilah yang
sekarang sedang trend di masyarakat terutama kampus, profil seorang akhwat yang
memakai jilbab menjuntai lebar, kaki yang di tutupi oleh sarung kaki, dan baju
yang kebesaran alias longgar. Akhwat selalu hadir dengan pesona
keanggunan, kelembutan, dan ketawaduan. Fenomena saat ini banyak sekali yang
menganggap jika akhwat atau perempuan islam lainnya terkukung oleh sebuah
penjara kebebasan, inilah yang sering di usung oleh para kaum feminisme yang
mengaku membawa bendera keadilan bagi seorang akhwat atau perempuan. Mereka
menganggap bahwa akhwat muslim di bawa ke dalam sebuah penjara dimana kebebasan
bereksporasi di kurung. Pakaian akhwat muslimah, mereka dianggap sebagai bentuk
kebebasan berekspresi, wanita muslimah tidak dihargai dan dibedakan
kedudukannya dengan lelaki. Inilah sebuah paradigma yang amat salah
tentang akhwat muslimah. Islam merupakan agama yang sempurna bagi
umatNya, islam mengatur segala aspek termasuk untuk umatNya dimana semua aturan
tersebut merupakan sebuah kebaikan. Yuuk kita lihat bahwa semua
yang diatur oleh islam terhadap umatNYa termasuk akhwat atau perempuan
merupakan system yang sangat ideal dan bahkan justru menghormati keberadaan wanita
atau akhwat
1. JILBAB INI
MENGURUNG KU
Banyak orang
berpikir bahwa menggunakan jilbab itu adalah bentuk pengukungan kebebasan
seorang wanita untuk berbekspresi dengan busananya. Ketidaknyamannan memakainya,
tidak banyak pekerjaann yang bisa aku dapatkan dengan jilbabku, keterbatasan
bergerak, dan masih banyak alasan demi
alasan yang dilontarkan menngatasnamakan kebebasan. Ya inilah fenomena yang
berkembang, sebuah paradifma yang sangat keliru. Allah memerintahkan secara
langsung di alqur’an kepada para akhwat dalam surat an-nuur:31
“Katakanlah kepada wanita yang
beriman:"Hendaklah mereka menahan
pandangan mereka, dan memelihara kemaluan
mereka, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasan mereka kecuali yang
(biasa) nampak dari mereka.Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedada mereka, dan janganlah
menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada
suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara mereka,
atau putera-putera saudara lakilaki
mereka, atau putera- putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
Islam, atau budak-budak yang mereka miliki
atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)
atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah
mereka memukulkan kaki mereka
agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan.Dan bertaubatlah kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung”. (An-Nur : 31)
Dibalik ketentuan yang Allah berikan ternyata di
dalamNya terdapat kebermanfaatan luar biasa. Inilah keajaiban berjilbab:
a. Menjaga seorang
wanita dari mata liar hawa nafsu
b. Menurut penelitian,
jilbab bermanfaat untuk melindungi kulit
dari radiasi sinar Uv , dan mencegah terinfeksinya kanker kulit akibat radiasi.
Dan (ingatlah),
ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Al
Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan
batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (QS. Al-Anfaal:
32)
Dan adzab yang pedih atau sebagiannya telah turun
dalam bentuk kanker yang buruk, yang ia adalah jenis kanker yang paling buruk.
Dan penyakit ini timbul karena membiarkan anggota tubuh terkena sengatan sinar
Matahari dan secara khusus sinar Ultraviolet dalam rentang waktu yang lama dan
itulah yang terjadi pada pakaian mini atau pakaian panti (bikini). Dan kalau
diperhatikan maka kanker tersebut menimpa seluruh tubuh dan dengan kadar yang
bertingkat-tingkat. Awalnya muncul bercak hitam kecil dan terkadang sangat
kecil, dan kebanyakan muncul ditumit atau betis, dan terkadang di mata.
Kemudian menyebar ke seluruh tubuh disertai bertambah dan berkembangnya
penyakit itu di tempat awal kemunculannya. Kemudian ia menyerang kelenjar limpa
(kelenjar getah bening) di atas paha lalu menyerang darah dan akhirnya ia
bersarang di hati dan merusaknya.
Dan terkadang ia bersarang di seluruh tubuh, di
antaranya tulang-belulang, organ dalam dan ginjal, dan terkadang diikuti dengan
hitamnya air kencing disebabkan rusaknya ginjal akibat serangan kanker ganas
tersebut.
Dan terkadang berpindah ke janin (bayi) yang ada
di perut ibunya, dan penyakit ini tidak memberikan tempo (jeda) yang lama kepavda
pengidapnya, sebagaimana pula pengobatan dengan operasi tidak memberikan
jaminan keselamatan (kesembuhan) seperti pada kanker-kanker yang lain, yang
mana kanker jenis ini tidak mempan diobati dengan terapi sinar X.
Dari
sini nampak jelaslah hikmah syari’at Islam dalam mewajibkan wanita memakai
busana yang sopan yang menutupi seluruh tubuhnya dengan pakaian yang longgar,
tidak ketat, dan tidak tipis, yang disertai dengan toleransi bolehnya terbuka
wajah dan telapak tangan.
Maka menjadi jelaslah bahwa pakaian kehormatan
diri dan pakaian kesopanan (busana muslimah yang syar’i) adalah pencegah
terbaik dari adzab dunia yang terealisaikan dalam bentuk penyakit ini, dan
lebih khusus lagi ia (busana syar’i) sebagai pencegah dari adzab akhirat.
Kemudian apakah setelah adanya dukungan (penguatan) dari ilmu pengetahuan
modern terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Syari’at yang mulia ini ada
dalil-dalil yang dijadikan landasan untuk pembolehan bersolek dan membuka
aurat?!!
2. AKU INGIN
MENJADI WANITA KARIER
Wanita karier
berprestasi merupakan impian setiap perempuan, kemandirian, kecerdasan dan
kecemerlangan dalam karier di bidang nya masing masing. Namun banyak yang
berpendapat bahwa akhwat atau wanita hanya bisa terkurung dalam aktivitas rumah
tannga, tidak bisa berkreasi atau bahkan pendidikan menjadi terhalang. Banyak wanita
atau para akhwat yang takut menikah dini karena pengaruh paradigm, nanti aku
tidak bisa mengambil gelar lebih tinggi, nanti aku tidak bisa berkarier ketika
sudah berumah tangga, nannti aku … alasan yang di keluarkan. Ini menjadi sebuah
kesalahan persepsi bahwa islam memenjarakan kreativitas seorang wanita. Kita lihat
lah sosok khadijah binti khuwalid yang berperan sebagai istri sekaligus seorang
pedagang yang sukses. kesuksesannya tidak membuat ia lupa akan perannya sebagai
seorang istri.
3. IBU RUMAH
TANGGA ADALAH PENJARA
Kebanyakan para
akhwat ketika sudah berumah tangga melupakan esensi kita sebagai seorang dai. Dengan
kesibukkan rutinitas di rumah terkadang menanggalkan aktivitas dakwah sebelum
ia menikah. Dalam rumah tangga haruslah membentuk harmonisasi dalam dakwah, dan
keluarga. Sebagai seorang akhwat yang cerdas dan sebagai pendidik hendaknya
menjadi teladan bagi anak, dan masyarakat dengan aktif dalam kedua ranah
tersebut. Banyak para shabiyah yang bisa kita jadikan patokan dalam keluarga
dan dakwah. Islam mengajarkan kita untuk seimbang atau tawazun, jangan sampai
hakikat kita sebagai dai dilupakan.
Masa emas
seorang akhwat tidak terkurung oleh apapun karena islam menghormati,dan
melindungi sosok akhwat, bahkan rasullullah saw mengistimewakan seorang akhwat.
Tidak ada kata penjara atau pembatasan kebebasan yang ada adalah kebebasan yang
mengandung kebermanfaatan, kebebasan yang syar’I, dan kebebasan yang hakiki. Bagi
siapaun akhwat, wanita atau perempuan jangan takut berkarya, masuklah
diberbagai bidang dan lini dan warnailah dengan kecerdasan mu dalam batasansyar’I
. karena islam butuh seorang wanita atau akhwat yang menjadi pendidik, ekonom,
militer, kesehatan dll untuk menegakkan dienNya.