Ketika angin zaman menerpamu
Di atas cadas ataupun lumpur cemar
Teruslah mewangi wahai kuntumku
Tetaplah indah di padang liar
Hingga kaulah yang akan dipetik
Sebab mekarmu hanya sekali!
Bismillahirrahmanirrahim
Segala
puji hanyalah milik Allah Subhaanahu wa ta'ala, Raja semesta alam. Semoga Dia
senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita dalam setiap pijakan
langkah
di muka bumiNya. Selanjutnya, semoga salam dan sejahtera selalu tercurah kepada
Muhammad shallallahu'alaihi wasallam, seorang Nabi paling akhir, manusia
termulia serta kekasihNya yang kehadirannya telah dihadiahkan bagi dunia yang
gelap gulita sebagai satu-satunya teladan paripurna untuk segenap makhluk yang
hidup sesudahnya. Semoga keselamatan juga tetap terlimpah kepada keluarganya,
para sahabat beliau yang mulia, alim ulama serta seluruh umat yang tak pernah
henti dicintainya.
Putriku
terkasih,...!!
Memandang
lelapmu dalam dekapan sang ibu selama ini, selalu membuatku yakin bahwa
segalanya akan berjalan baik-baik saja. Menikmati lembut nafasmu di atas
buaian, selalu membuat nyaman perasaanku di saat itu. Lalu masamasa
yang
indah itu dengan cepat telah berlalu. Dan usia terus saja mengambil jatahnya.
Hingga ketika hari telah berganti minggu, dan bulan pun menapak tahun,
tiba-tiba baru kusadari bahwa tak lama lagi kau akan lepas dari sisiku. Karena sudah
tiba waktunya kau harus pergi. Menjemput kehidupan milikmu sendiri. Ya, sudah
saatnya kau harus kulepaskan menuju kehidupan baru di luar sana.
Dunia
luar! Adalah sebuah tempat yang sama sekali tak ramah, putriku. Sebuah ruang di
mana kau harus mampu untuk tetap bertahan di tengah-tengah segala ancaman yang
bakal
terus menghadangmu. Dengan bumi yang semakin tua serta dipenuhi oleh beragam
fasilitas yang seharusnya bisa lebih memudahkan kehidupan. Tapi ternyata semua
itu justru membuat realitas kehidupan makin bertambah kacau dan
carut
marut. Hari-hari terakhir ini, segala bentuk kekerasan dan tindak jahiliyah
sudah menampakkan diri secara terangterangan. Pergaulan bebas dengan bermacam
latar belakang dan sebabnya telah makin menjauhkan manusia dari
kehidupan
yang ideal. Percampuran antara pria dan wanita yang melanda setiap jengkal bumi
telah menjadi pemandangan biasa dan wajar. Dan tanpa disadari oleh siapa pun,
‘kewajaran’ itu mulai menampakkan gejala-gejala yang membahayakan. Ya, berbagai
macam dampak negatif atas budaya ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan
perempuan) mulai muncul. Dan lagi-lagi, kaum wanita seperti dirimu
adalah
yang pertama kali merasakan akibatnya, langsung maupun tidak. Lalu liputan dari
berbagai media yang Cuma berisikan berita-berita memiriskan jiwa. Semuanya
berlombalomba untuk menampilkan sisi bengis dan buram wajah kehidupan.
Kejahatan dan kemaksiatan di lingkungan sekitar kita hanyalah masalah waktu.
Tak ada lagi sebuah tempat pun yang benar-benar aman. Begitulah! Ketika hari
ini aku kembali lagi menatap dunia yang liar itu melalui jendela rumah kita. Tiba-tiba
telah digerakkanNya tanganku untuk menuliskan
beberapa
patah kata yang ingin kutitipkan untukmu.
Maka
hanya kepadamulah wahai puteri tercinta, kutuliskan surat ini. Bersama baluran
doa restu serta curahan rasa cintaku yang tak pernah kering, akan kupintakan
pada
Allah
Subhaanahu wa ta'ala –Sang Pemilik setiap jiwa-, agar selalu melindungimu di
dalam naungan keselamatan serta ridha-Nya. Ketahuilah, bahwa aku sangat
menyayangimu dan tak ingin kau kalah oleh liciknya jebakan dunia.
Akhirnya,
selamat memasuki masamasa remaja, putriku! Jagalah selalu hati dan dirimu di
setiap tempat dan waktu. Semoga Allah Subhaanahu wa ta'ala membimbing kita
semua.
Surabaya,
Agustus 2003
KETIKA BENIH
MULAI TUMBUH
Setetes
cinta yang tertawan
Dan benih
kasih yang tersipu
Berbalut
asa dan doa
Hingga
tibalah tiupan ruh
Jadilah,...
Maka jadilah kamu!
Putriku
terkasih,...!!
Tak ada
yang tahu apa yang akan terjadi di depan
nanti.
Bahkan ketika kedipan mata serta hembusan nafas yang
keluar
dari tubuh fana hilang dihisap oleh alam sekitar. Kita
tak
pernah tahu apakah masih ada kesempatan untuk sekali
lagi
mengedipkan mata. Bahkan kita tak bisa menjamin pada
diri
sendiri untuk sekedar bisa menarik nafas yang sama pada
detik
berikutnya, kecuali hanya dengan izin Sang Empunya
hidup
hingga Allah Subhaanahu wa ta'ala memberikan
iradahNya.
Dan sesungguhnya, takdir jualah yang telah
menuntunmu
hingga di titik ini.
Maka
begitulah yang telah terjadi di saat itu. Masamasa
di mana
benih cinta kedua orang tuamu dipersatukan
dalam
sebuah ikatan yang sakral. Hingga Allah Subhaanahu wa
ta'ala
pula yang telah menciptakan dan
menumbuhkembangkan
benih suci dari buah kasih itu
bersama
hujan cinta-Nya. Menjaga serta merawatmu dari
detik ke
detik dalam pelukan rahim kasih sayang. Lalu waktu
pun terus
berlalu sampai tiba sebuah hari saat semua orang di
sekeliling
berharap-harap cemas saat menantikan
kehadiranmu.
Dan kepadamu, ingin ku sampaikan sebuah
firman
Allah Subhaanahu wa ta'ala tentang kehadiran seorang
anak
sepertimu bagiku:
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّھَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِیمٌ
"Dan
ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah
sebagai
cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala
yang
besar." (Al-Anfal: 28)
Itulah
faktanya! Bahwa kehadiranmu yang sangat
membahagiakan
itu hakekatnya adalah benar-benar hanya
sebagai
ujian dan cobaan semata. Dengan ilmuNya, telah Dia
percayakan
engkau dalam asuhan kami. Maka, kau pun harus
paham
bahwa untuk mengemban amanah berat itu
memerlukan
suatu proses serta cara yang tepat. Agar ketika
tiba
waktunya nanti untuk mempertanggungjawabkanmu
dihadapanNya,
aku akan bisa tersenyum sekaligus
membanggakan
dirimu.
Selanjutnya,
tak ada lagi keinginan lain dalam diriku
kecuali
cita-cita untuk membawamu kepada jalan cahaya yang
telah
disediakanNya. Hari depanmu yang -bahkan kami sendiri
belum
tahu- itu harus mampu kau lalui dengan baik. Dan
khusus
untukmu, wahai putriku terkasih, jadikan segala hal
yang
telah berlalu itu sebagai kekuatan untuk menyongsong
hari esok
milikmu yang jelas belum bisa kami bayangkan.
SEKUNTUM
KEMBANG DI PADANG ILALANG
Ilalang
yang terhampar
Desau
angin dan dengung kumbang-kumbang
Angin
zaman memang telah berubah arah
Sampai
waktu milikmu akan tiba
Jangan
pernah hilang wangimu tersia-sia
Hari ini,
waktu telah mengantarmu pada kedewasaan
yang
begitu mempesona. Masa berganti rupa dan usia
menapak
dewasa. Tak terasa, kau telah tumbuh menjadi
seorang
gadis remaja. Di depan sana, gerbang dunia luar yang
terbuka
lebar-lebar telah siap menyambutmu dengan segenap
kegenitan
serta gemerlap yang menggoda. Sungguh,
melepaskanmu
di tengah masyarakat yang begitu awam
terhadap
syariat Islam, selalu membuatku bimbang.
Menyadari
bahwa taring-taring tajam kehidupan yang
menganga
itu selalu siap menerkammu, memaksaku untuk
sekali
lagi mengingatkanmu. Tapi kau pun harus tetap
melangkah
ke depan. Oleh sebab itu, dengarkanlah pesanku,
wahai
putri tercinta! Perhatikanlah segala fenomena di
sekelilingmu
yang bisa membuatmu kalah oleh kehidupan.
Sudahkah
kau menyadarinya?
MEDIA
AMORAL
Ketahuilah
Putriku,...!!
Kau
sedang hidup pada sebuah zaman di mana waktu
dan
tempat yang seolah telah menjadi sebuah dimensi yang
serba
mudah diakses. Tak ada yang tak diketahui oleh siapa
pun
tentang sesuatu yang sedang terjadi di belahan bumi lain
pada saat
bersamaan. Berbagai macam kecanggihan teknologi
telah
memungkinkan siapa pun untuk menyampaikan apa
yang
diinginkannya pada orang lain. Termasuk fasilitas
informasi
serta telekomunikasi yang telah berkembang
dengan
sedemikian cepatnya. Maka telepon genggam, televisi,
radio,
sampai dengan internet telah menjadi sarana yang
umum di
dalam menyebarkan informasi sekaligus propaganda.
Arus
informasi yang berasal dari segala macam sumber dan
kepentingan
akan sangat mudah membentuk kepribadian
serta
pola pikirmu bila kau tak memiliki benteng yang kuat.
Belum
lagi dengan fenomena kemunculan media-media cetak
tak
bermoral yang semakin hari semakin mudah ditemukan di
jalanan.
Majalah, surat kabar, tabloid, sampai dengan komik
dan novel
yang berjejer manis cuma berisikan cerita-cerita
hasutan
bagi jiwa serta impian semu. Dan itu bisa sangat
mudah
untuk kau dapatkan di setiap tempat. Akhirnya,
kenyataan
itu hanya semakin menambah runyamnya wajah
duniamu
saat ini.
Kau pun
juga harus mengerti bahwa masyarakat yang
ada di
sekitarmu adalah sekumpulan orang-orang yang ‘sakit’.
Masyarakat
yang tampak baik-baik saja itu sebenarnya adalah
sebuah
bangunan rapuh yang bisa dihempaskan dengan
mudah
kapan saja, bahkan oleh tiupan angin yang lembut
sekalipun.
Sebab
Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
4
Ketika
tayangan-tayangan televisi serta film-film barat
yang
sekuler telah menjadi tontonan wajib sekaligus "trade
mark"
bagi identitas generasi masa kini. Dan tokoh panutan
para
remaja adalah para bintang film, artis, serta olah ragawan
yang nota
bene merupakan orang-orang yang mungkin belum
pernah
bisa merasakan makna hidup yang sejati. Maka
perlahan
namun pasti, sebuah peradaban telah bergeser.
Nilai-nilai
kehidupan, etika religius serta pola pikir yang sehat
sedang
terancam keberadaannya untuk kemudian digantikan
oleh
sebuah tatanan serta nilai-nilai baru yang –ironis-nyamerupakan
"produk
gagal" di negara asalnya. Ya, pahampaham
sekulerisme,
hedonisme, nihilisme, materialisme serta
free sex
sesungguhnya merupakan produk sampah dari
sebuah
peradaban yang me-ngaku "modern".
Besarnya
angka kriminalitas, semakin tingginya tingkat
depresi
serta keresahan yang tak tersembuhkan di kalangan
masyarakat
barat adalah bukti-bukti nyata sekaligus efek
langsung
dari penerapan semua paham-paham tersebut. Dan
ketika
menyadari bahwa tatanan itu telah gagal, maka mereka
justru
berlomba-lomba untuk mencari "pasar" baru bagi ideide
sampah
tersebut agar laju roda perekonomian serta
rencana
besar yang sedang mereka susun tetap bisa berjalan
sesuai
rencana. Maka, itulah yang sedang kita lihat di
sekeliling
kita hari ini. Wajah Barat yang ditiru habis-habisan
oleh sebagian
besar anak muda. Citra "maju" dan "modern"
sepertinya
cukup ampuh untuk menarik para remaja itu.
Parahnya,
melalui media yang semakin beragam dan
canggih,
segala macam kegagalan itu bisa tersaji secara apik,
indah dan
sangat menggiurkan bagi pemirsanya. Tentu saja,
semuanya
itu memang telah direncanakan secara matang oleh
musuh-musuh
Allah Subhaanahu wa ta'ala dalam upaya
abadinya
merongrong umat Islam dari dalam. Mengenai hal
ini,
Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sendiri
telah
mengingatkan kita:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ
تَبِعْتُمُوْھُمْ قُلْنَا یَا رَسُوْلُ اللهِ اَلْیَھُوْدُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟!
"Sungguh
kalian akan mengikuti tradisi dan budaya umat
sebelum
kalian, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi
sehasta
hingga jikalau mereka masuk ke dalam liang dhab
(sejenis
biawak), maka kalian akan mengikutinya!! Kami
bertanya,
" Wahai Rasulullah! Apakah mereka itu Yahudi dan
Nasrani?"
Beliau bersabda, "Siapa lagi?!" (HR. al-Bukhari, no.
22/298)
Putriku
tercinta,...!!
Jangan
kau sia-siakan waktu-waktu senggangmu
dengan
nongkrong di depan TV atau melakukan perbuatan
yang
tidak mendatangkan keuntungan duniawi dan akhirat.
Gunakanlah
waktumu untuk belajar, memperdalam ilmu
agamamu,
membaca, menulis ataupun kegiatan yang
bermanfaat
lainnya.
EMANSIPASI
SALAH KAPRAH
Putriku
tercinta,...!!
Musuh-musuh
Islam itu tak pernah sedetik pun
beristirahat
untuk memikirkan cara-cara agar agama Islam
serta
umatnya semakin terpuruk dari zaman ke zaman.
Mereka
tidak pernah menyia-nyiakan kelengahan serta
kebodohan
yang melanda hampir seluruh masyarakat Muslim.
Secara
perlahan namun pasti, mereka dengan licik telah
menggunakan
cara-cara yang sangat orientatif untuk bisa
mempengaruhi
proses keberlangsungan pendidikan serta
pengajaran
di kalangan wanita Muslim. Secara halus mereka
terus
menerus meniupkan angin surga emansipasi di kalangan
kaummu,
para wanita. Padahal di balik semua itu, rencana
besar
mereka adalah hendak menggiring kaum wanita itu ke
lembah
penindasan serta menjebloskannya ke dalam jurang
kehancuran
yang menyesatkan.
Tahukah
kau putriku, bahwa emansipasi sebenarnya
diawali
dengan tuntutan para wanita di Eropa akan persamaan
gaji
serta jam kerja antara kaum wanita dan lelaki yang samasama
bekerja
pada satu perusahaan. Wacana yang mulai
santer
bersamaan dengan berdirinya gerakan wanita di Eropa
itu
akhirnya meluas dan merambat pada bidang-bidang lain
yang
secara spontanitas -atau memang sengaja- dihembuskan
oleh
pihak-pihak tertentu. Lalu lebih jauh, tuntutan atas
persamaan
hak tersebut telah bergeser menjadi tuntutan atas
‘perusakan’
hak dari kaum lelaki. Misalnya, pada mulanya
kaum
wanita menuntut hak untuk bebas memilih pasangan
hidupnya,
seperti yang berlaku atas kaum lelaki. Namun
kemudian
hak tersebut bergeser menjadi kebebasan untuk
menyerahkan
dirinya kepada siapa saja yang mereka
kehendaki.
Maka dari itu, selalu berhati-hatilah dengan apa
Sebab
Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
7
saja yang
hendak engkau perbuat, terlebih dengan masalah
yang satu
ini. Sebab Allah Subhaanahu wa ta'ala juga telah
mengingatkan
dalam firmanNya,
وَلَا تَقْفُ مَا لَیْسَ لَكَ بِھِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْھُ مَسْئُولًا
"Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya akan diminta
pertanggungjawabannya."
(Al-Isra: 36)
Maka
sudah menjadi pemandangan yang sangat umum
di
sekelilingmu bila pada malam hari, masih banyak para
wanita
yang berkeliaran sendirian atau berkelompok, mereka
sedang
berangkat maupun pulang dari tempat kerja. Lalu para
buruh dan
pekerja wanita yang telah terbiasa mengerjakan
pekerjaan
laki-laki di setiap sudut pabrik. Sungguh, jelas bukan
begitu
cara memaknai posisi wanita yang sebenarnya dalam
sebuah
posisi yang terhormat.
Masih
ingatkah kau dengan kisah Khadijah radhiyallahu
‘anha dan
kisah Aisyah radhiyallahu ‘anha? Keduanya
termasuk
wanita yang sesungguhnya pantas menyandang
gelar
sebagai "wanita sukses". Bahkan dengan keharumannya,
sampai
saat ini pun setiap zaman masih ikut merasakan
pesona
abadi serta aroma wangi dari sebuah kualitas sejati
wanita
Muslimah. Lalu, masihkah kau ingin mencari teladanteladan
lain yang
jelas-jelas kedudukannya jauh berada di
bawah
kedua wanita yang mulia itu? Sungguh, Khadijah
radhiyallahu
‘anha, Sang First Lady itu adalah seorang wanita
karier
sekaligus istri tersukses yang semestinya bisa menjadi
teladan
bagi siapa pun juga. Ketokohan, kekuatan,
kedermawanan,
serta keberhasilannya dalam bisnis
perdagangan
telah terbukti. Diiringi pula oleh kesuksesannya
dalam
mendampingi sang suami yang menjadi seorang
Sebab
Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
8
pemimpin
umat. Sebuah prestasi tak tertandingi oleh wanita
lain di
zaman mana pun. Ataukah kau tak ingin seperti Aisyah
radhiyallahu
‘anha yang sukses menjadi pendidik sekaligus
pemberi
teladan pada kaumnya pada saat dan setelah suami
tercinta
meninggalkannya? Sang Humaira yang selalu cekatan
dalam
membantu tugas suami, siaga dan lincah dalam
mendukung
"program-program" suami yang sekaligus seorang
nabi dan
‘presiden’ tanpa pernah meninggalkan fungsi sejati
seorang
istri? Keduanya termasuk wanita karir sejati, wahai
putriku!
Keduanya termasuk pahlawan dan penegak
kehormatan
sejati bagi kaumnya. Keduanya pula yang selalu
mampu
menempatkan posisi kaum wanita pada tingkat
tertinggi
tanpa pernah mengurangi sedikit pun derajat serta
kehormatannya.
Maka
dengarlah, putriku! Janganlah pernah sekali-kali
kau
tergoda oleh hembusan emansipasi yang selalu gencar
disampaikan
oleh orang-orang di sekitarmu. Karena
sesungguhnya,
tujuan utama dari jargon itu bukanlah untuk
menyelamatkan
ataupun membebaskanmu dari "jerat tali
penindasan"
melainkan justru untuk menghancurkan dirimu
dan
agamamu dari dalam.
IKHTILATH
TANPA BATAS
Putriku
sayang,...!!
Tak bisa
disangkal lagi bahwa saat ini, sulit sekali
menemukan
tempat yang bebas dari bercampur baurnya
antara
dua jenis manusia yang berbeda. Ikhtilath yang terjadi
di
segenap aspek kehidupan telah berlangsung pada tingkatan
yang
sangat sulit untuk diubah. Dari ruang-ruang sekolah,
kampus,
perkantoran, pabrik bahkan sampai pada tempat
sarana
umum serta transportasi pun tak lepas dari budaya itu.
Kondisi
masyarakat yang apatis serta awam terhadap ilmu
agama,
ditambah lagi dengan kuatnya pengaruh budaya
western
yang tak pernah selesai membawa 'angin budaya'nya
seakan
telah menjadi mode baru yang wajib ditiru. Sekaligus
menjadi
legitimasi bagi tradisi yang menyesatkan tersebut.
Di satu
sisi, tak dipungkiri pula bahwa masih banyak
orang-orang
"pintar" di belakang pembuat kebijakan itu yang
memandang
bahwa 'kumpul-kumpul' seperti itu merupakan
sarana
bagi terwujudnya sebuah hubungan yang bersih antara
kedua
jenis yang mana akan mampu menjadi penjernih naluri
antara
keduanya. Meski sesungguhnya, sudah sangat jelas
terlihat
akibat-akibat dari budaya pergaulan bebas itu. Yang
tentu
saja bisa dijadikan pelajaran oleh siapa pun juga yang
mau sadar
dan mengerti tentang bahaya ikhtilath.
Banyak
sudah hasil penelitian, baik di dalam maupun di
luar
negeri yang memaparkan betapa tragis dan
mengerikannya
kondisi masyarakat yang diakibatkan oleh
pergaulan
bebas. Institusi-institusi pendidikan, perkantoran
atau-pun
yang lainnya telah menjadi ladang yang sangat subur
bagi
terus tumbuh dan berkembangnya paham yang sangat
berbahaya
ini. Karena pada kenyataannya, ikhtilath atau
Sebab
Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
10
percampuran
bebas antara dua jenis ini merupakan unsur
paling
menentukan untuk terjadinya masalah-masalah
seksualitas,
penderitaan psikologis, serta rangsangan naluri.
Dan di
sisi lain, hal-hal semacam itu sama sekali belum dan
tidak
akan pernah terbukti mampu menjernihkan naluri
seperti
apologi dari beberapa orang "pintar" tadi.
Kemudian
muncullah akibat-akibat lanjutan dari
kondisi
yang mengenaskan itu, di tengah-tengah masyarakat
yang
bingung. Maraknya realitas kehamilan di luar nikah,
aborsi,
pemerkosaan, bahkan sampai dengan kasus-kasus
bunuh
diri serta pembunuhan yang tidak jarang
dilatarbelakangi
oleh kondisi pergaulan yang sangat bebas itu.
Tatanan
masyarakat yang porak poranda, etika moral yang
tercabik-cabik
serta rasa malu yang sudah terangkat benarbenar
telah
memunculkan kekhawatiran yang dalam akan
masa
depan sebuah kehidupan.
Padahal,
andai saja kaum Muslimin benar-benar setia
dan
istiqamah dalam memegang teguh konsep Islam secara
benar dan
kaffah, maka sudah barang tentu pengaruhpengaruh
ideologi
itu tidak akan masuk apalagi sampai
merusak
ke dalam jiwa, akal dan pikiran mereka. Di sisi lain,
kaum
Muslimin semestinya juga harus kukuh dalam
menghadapi
segala tipu daya kaum non Muslim yang memang
tak akan
pernah berhenti sebelum tercapai tujuannya. Bahkan
Allah
Subhaanahu wa ta'ala sendiri telah memberikan
jaminanNya
atas kemenangan agamaNya dari tipu daya
mereka,
dengan syarat bahwa kaum Muslimin harus tetap
istiqamah
dalam menjujung tinggi sikap sabar dan taqwa.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا یَضُرُّكُمْ كَیْدُھُمْ شَیْئًا
"Jika
kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka
sedikit
pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu."
(Ali
Imran:120)
SEBAB
MEKARMU HANYA SEKALI
Telah
puas kau jaga
Mekarnya
kuntum nan dinanti
Wangi
bertabur sari madu
Pesona
bening takkan pernah terganti
Ilalang
iri belalang dan kumbang menanti
Putriku
tercinta,...!!
Ke mana
pun langkah akan kau bawa, sesungguhnya
bumi
tempat kau berpijak akan selalu menjadi saksi bagimu
kelak di
hari perhitungan. Tatkala godaan dan rayuan dunia
yang
semakin hari jelas semakin berat akan kau temui kelak di
kemudian
hari. Maka, selalu ingatlah bahwa kau adalah bagian
dari
komunitas makhluk mulia yang dicipta-kan untuk menjadi
khalifah
di muka bumi. Seorang penghuni alam yang tak layak
untuk
berbuat kemungkaran di atas amanah berat yang
terlanjur
dipikulkan. Sebuah amanah besar yang bahkan
gunung-gunung
pun tak sanggup memikulnya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَیْنَ أَنْ یَحْمِلْنَھَا وَأَشْفَقْنَ مِنْھَا
وَحَمَلَھَا الْإِنْسَانُ إِنَّھُ كَانَ ظَلُومًا جَھُولًا
"Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat kepada
langit,
bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan
untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (Al-
Ahzab:
72)
Namun
demikian, Allah Subhaanahu wa ta'ala pun tak
pernah
melepaskan umat manusia begitu saja tanpa bekal
yang
memadai. Hingga Allah Subhaanahu wa ta'ala
menganugerahkan
bagi seluruh umat manusia yang ada di
dunia ini
kelebihan-kelebihan yang bila mampu digunakan
sesuai
dengan ketentuanNya, maka amanah besar itu akan
dapat
dilaksanakan dengan baik.
Sungguh,
tak ada keraguan sedikit pun untuk
menyadari
bahwa setiap insan itu diciptakan dalam kondisi
yang
paling baik. Tanamkanlah dalam jiwamu bahwa kau
adalah
terlahir sebagai makhluk yang sempurna. Dengarkanlah
jaminan
dari Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri tentang
betapa
paripurnanya penampilan fisik dari makhluk bernama
manusia,
sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa ta'ala,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِیمٍ
"Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk
yang sebaik-baiknya." (At-Tin: 4)
Belum
lagi dengan anugerah akal yang diberikanNya
bagi umat
manusia agar mampu memilah dan memilih
kebenaran
sekaligus sebagai pembeda antara mereka dengan
makhluk
yang lainnya. Maka, Islam sebagai pedomanmu itu
pun telah
menyeru pada setiap diri agar selalu
mempergunakan
pikiran dan akalnya dalam upaya untuk
menjadi
makhluk yang paling mulia di sisiNya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
الَّذِینَ یَذْكُرُونَ اللَّھَ قِیَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِھِمْ وَیَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ ھَذَا بَاطِلًا
"(Yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ‘Ya
Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan
sia-sia."
(Ali Imran: 191)
Di
perjalanan hidupmu yang bakal kau tempuh, akan
banyak
sekali kau temui bermacam godaan serta tipu daya
setan
yang tanpa kenal lelah berusaha untuk selalu
merayumu.
Mereka, para setan itu tak akan pernah menyerah
sampai
tercapai apa yang mereka inginkan. Dengan kondisi
masyarakat
yang masih sakit seperti itu, maka sudah
sepantasnyalah
kau harus ikut serta dalam upaya-upaya untuk
memperbaikinya.
Jadi,
seberat apa pun godaan serta rintangan yang
akan kau
hadapi kelak di sepanjang perjalanan hidupmu nanti,
maka
sesungguhnya Dia pun telah memberikan jalan
kemudahan
dan keselamatan bagi setiap hambaNya. Melalui
para
rasul dan nabiNya, Dia telah menurunkan segala aturan
yang
menjadi jalan keluar bagi semua permasalahan yang
datang di
setiap zaman. Kaidah-kaidah itulah yang selama ini
dikenal
sebagai agama. Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa
ta'ala
menurunkan aturan-aturanNya tersebut sebagai
penjaga
dan pemelihara manusia agar terbebas dari jurang
kesengsaraan
dan kesulitan. Dan justru bukan malah
sebaliknya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
مَا أَنْزَلْنَا عَلَیْكَ الْقُرْآَنَ لِتَشْقَى ( 2) إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ یَخْشَى
"Kami
tidak menurunkan al-Qur’an ini kepadamu agar kamu
menjadi
susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang
takut
(kepada Allah)." (Thaha: 2-3)
Oleh
karena itu wahai putriku kembalilah kepada al-
Qur’an
dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam,
pelajarilah, hayatilah, dan kemudian amalkanlah
dengan
penuh istiqamah.
HIJAB
Putriku,
pernahkah terlintas dalam benakmu bahwa
sesungguhnya
kau diciptakan dengan fitrah yang sangat
mempesona?
Pernahkah kau sadari betapa keberadaanmu di
muka bumi
ini adalah juga sebagai fitnah bagi kehidupan dan
orang-orang
yang tak mengerti? Maka ingatlah selalu pada
sabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ.
"Setelah
meninggal dunia, aku tidak meninggalkan fitnah
(ujian)
yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki daripada
masalah
wanita." (HR. al-Bukhari, no. 4808 dan Muslim, no.
2740,
2741)
Lihatlah...!
Betapa ternyata kalian semua, para wanita
sepertimu
itu, adalah sebuah permasalahan yang harus
disikapi
secara sangat hati-hati oleh kaum pria. Dan tentu saja,
kondisi
ini pun menuntut konsistensi sikapmu agar benarbenar
mampu
menempatkan diri pada posisi yang semestinya.
Dengan
penampilan pesona performa fisikmu, serta
kecenderungan
untuk selalu memperlihatkan kecantikan pada
orang
lain, maka sudah selayaknya, kaum sepertimu memiliki
jalan
keluar yang aman, sehingga dapat terhindar dari fitnah
yang
telah diperingatkan itu. Wahai putriku tersayang,
Sungguh!
Jangan pernah sekali-kali kau terperosok pada jalan
yang
hanya mengeksploitasi pesona dan kecantikanmu
sebagai
sarana setan untuk men-jerumuskan dirimu sendiri
atau
bahkan orang lain ke dalam neraka Jahanam.
Na'udzubillah!
Sebab
bagaimanapun, Tuhanmu sangat menyayangi
dan
selalu berusaha untuk menjagamu dari segala keburukan
dunia
dengan aturan-aturan yang telah diturunkanNya. Dan
Dia pun
takkan pernah membebankan sebuah kewajiban yang
kamu tak
sanggup memikulnya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
لَا یُكَلِّفُ اللَّھُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَھَا
"Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya."
(Al-Baqarah: 286).
Maka
karena kasih sayangNya pula, Dia mewajibkan
pada
kaummu untuk mengenakan busana kehormatan (jilbab)
yang akan
dapat menutupi aurat serta melindungi dirimu dari
pandangan
orang-orang yang tidak berhak. Tak ada sesuatu
yang lain
dari perintah itu selain kebaikan yang akan kaummu
peroleh.
Sebab dengannya, kalian akan dapat lebih mudah
dikenali
sebagai wanita bak-baik, sehingga tidak diganggu oleh
orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ یُعْرَفْنَ فَلَا یُؤْذَیْنَ وَكَانَ اللَّھُ غَفُورًا رَحِیمًا
"Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Yang
Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab: 59)
Putriku
shalihah,...!!
Menutup
aurat sebagaimana ketentuan Allah
Subhaanahu
wa ta'ala dan RasulNya adalah sama pentingnya
dengan
ibadah-ibadah lainnya seperti shalat, puasa ataupun
zakat.
Yang apabila tidak dilakukan, maka akan mempunyai
konsekwensi
serta sanksi berat yang telah ditentukan.
Perintah
Allah Subhaanahu wa ta'ala tentang masalah hijab
(jilbab)
juga senantiasa diawali dengan kata-kata "wanita yang
beriman."
Maka, sungguh ini menunjukkan pada siapa pun
juga
tentang betapa asasinya kewajiban yang satu ini bagi
setiap
wanita Mukminah sepertimu.
Allah
berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ یَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِھِنَّ وَیَحْفَظْنَ فُرُوجَھُنَّ وَلَا یُبْدِینَ زِینَتَھُنَّ إِلَّا مَا
ظَھَرَ مِنْھَا
"Katakanlah
kepada para wanita yang beriman: Hendaklah
mereka
menahan pandangannya, dan memelihara
kehormatannya,
dan janganlah mereka memperlihatkan
perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak daripadanya." (An-
Nur: 31)
Mungkin,
apabila syariat yang indah ini bisa terlaksana
sesuai
dengan yang semestinya, maka tak akan pernah lagi
ditemui
pelecehan-pelecehan atas kaummu, termasuk kasuskasus
perkosaan
yang seringkali terjadi di tengah-tengah
masyarakat.
Agamamu telah mengatur permasalahan hijab ini
sedemikian
rupa, hanya demi untuk meninggikan derajat serta
memelihara
kehormatan dan kesucian mereka sendiri sebagai
wanita
Mukminah. Syariat Allah Subhaanahu wa ta'ala itu
benar-benar
menginginkan posisi wanita bisa berada pada
kedudukan
kemanusiaan yang mulia serta tidak terjerembab
sebagai
komoditas yang diperjualbelikan dalam pengertian
yang
luas. Di mana pada gilirannya nanti akan dapat
menunjang
keharmonisan hidup untuk mencapai keberhasilan
sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dan satu hal yang
juga
mesti kau ingat adalah bahwa hijab bukanlah sarana
untuk
memasung segala potensi serta bakatmu. Sebab
kewajiban-kewajiban
lain seperti menuntut ilmu, beramar
ma’ruf
serta kewajiban untuk bermasyarakat secara baik dan
syar’i
masih tetap bisa kau lakukan sepanjang masih
memenuhi
kriteria serta hukum-hukum syariat yang ada.
SAHABAT
SEJATI DAN LINGKUNGAN PERGAULAN
Setelah
kau lakukan kewajiban hijab, maka paling tidak
telah kau
pasang sebuah perlindungan awal dan mendasar
untuk
mulai menapak masuk ke dalam kehidupan yang
semakin
rumit. Tentu saja kau tak harus berjuang sendirian di
sana.
Sebab, hanya dengan teman serta lingkungan yang
baiklah,
maka kau akan mampu untuk mempertahankan nilainilai
agama
yang selama ini telah kau pegang. Janganlah
pernah
berhenti mencari sebuah pertemanan tulus serta
lingkungan
yang baik demi keselamatan agamamu dan
kesucian
dirimu. Karena siapa pun tak akan sanggup bertahan
sendirian
di tengah arus perubahan zaman yang begitu cepat.
Kau akan
tetap membutuhkan seorang teman serta
lingkungan
yang tepat untuk bisa memperbaiki kualitas hidup
serta
imanmu di masa-masa yang akan datang. Ingatlah,
bahwa
tidak semua orang bisa kau jadi-kan sahabat atau
teman.
Rasulullah n telah mengingatkan kita tentang hal ini
melalui
lisannya yang suci:
اَلْمَرْءُ عَلَى دِیْنِ خَلِیْلِھِ فَلْیَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ یُخَالِلُ.
"Seseorang
itu tergantung perilaku dan kebiasaan temannya,
maka
hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan
dengan
siapa ia akan berteman." (HR. Abu Dawud, no. 4833
dan
at-Tirmidzi)
Dan
dengarlah wahai putriku! Bahwa sebaik-baik
persahabatan
itu adalah yang bisa memberikan manfaat
bagimu di
bidang agama sekaligus dunia. Bahkan Rasulullah
shallallahu
'alaihi wasallam sendiri mempertegas perlunya
sikap
kehati-hatian di dalam memilih teman dengan sabdanya:
لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ یَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِيٌّ.
"Janganlah
bersahabat, kecuali dengan orang yang beriman,
dan
janganlah makan makananmu, kecuali orang yang
bertakwa."
(HR. Abu Daud, no. 4837, dan at-Tirmidzi, no.
2395)
Seorang
remaja putri yang baik sepertimu, bukan tak
mungkin
akan bisa terpengaruh oleh seorang sahabat yang
buruk
akhlak dan moralnya. Sungguh, sahabat seperti itu
hanya
akan membawamu pada kondisi yang menjerumuskan.
Bahkan
tidak mustahil, melalui lingkungan pergaulan
semacam
itu pada akhirnya akan memunculkan paradigmaparadigma
‘modern’
yang menyesatkan seperti; istiqamah itu
kuno,
jilbab itu hanya tradisi, serta pandangan kampungan,
bahwa
‘budaya maju’ itu justru pelaksanaan ikhtilath, tabaruj,
serta
mempertontonkan kemolekan dan kecantikan tubuh
pada
siapa saja dengan melepas-kan baju-baju takwa (hijab).
Begitulah!
Sehingga tanpa terasa dan dengan perlahan-lahan,
kau mulai
tertarik dengan semua argumen manis dan ‘masuk
akal’
itu, untuk kemudian tanpa sadar mulai melaksanakannya
sedikit
demi sedikit. Tanpa pernah menyadari bahwa budaya
baru itu
sebenarnya merupakan rekayasa cermat dan
terencana
dari musuh-musuh Allah Subhaanahu wa ta'ala
untuk
menyeretmu ke dalam jurang kenistaan. Dan pada
akhirnya
kelak kau akan menyesalinya. Namun saat itu
penyesalan
tidak lagi berguna.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
یَا وَیْلَتَا لَیْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِیلًا ( 28 ) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ
الشَّیْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
"Kecelakaan
besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan
si fulan itu sebagai teman akrab (ku).
Sesungguhnya
dia telah menyesatkan aku dari al-Qur'an
ketika
al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan itu
tidak mau
menolong manusia. " (Al-Furqan: 28-29).
Sungguh,
jangan pernah sekali-kali kamu mencoba
untuk
berteman dengan seseorang yang rendah ilmu agama
serta
akhlaknya kecuali bila kamu berada pada posisi yang
lebih
kuat untuk bisa memberinya nasehat serta peringatan.
Sebab
telah diwajibkan pada siapa pun untuk mengajarkan
kebaikan
serta menghalangi tindak kemungkaran sebatas
kemampuan
yang ada. Dan Allah Subhaanahu wa ta'ala telah
menjamin
mereka –orang-orang yang beramar ma’ruf nahi
mungkar-
itu sebagai golongan dari orang-orang yang
beruntung.
Allah
Subhaanahu wata'ala berfirman,
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ یَدْعُونَ إِلَى الْخَیْرِ وَیَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَیَنْھَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ
ھُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru
pada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf serta
mencegah
dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang
beruntung."
(Ali Imran: 104)
Dan di
dalam kondisi masyarakat yang sudah tidak lagi
mempertimbangkan
nilai akhlak serta masalah syariat sebagai
landasannya,
maka tidak ada cara lain untuk menggapai
keselamatan
itu selain terus berupaya memperkuat
pertahanan
iman dari dalam diri sendiri. Inilah faktor yang
paling
penting dan sangat menentukan bagi berhasil atau
tidaknya
perjalananmu melalui tahapan ini.
SABAR DAN
ISTIQOMAH
Akhirnya,
puncak dari segala upaya dan ikhtiar adalah
terus
bersabar dan berusaha istiqamah. Aku sangat paham
bahwa
saat ini di sekelilingmu telah mengepung segala
kemaksiatan
yang seringkali tak mampu kau hindari. Bangkubangku
sekolah
dan kampus, fasilitas umum dan sarana
transportasi,
bahkan sampai di sudut-sudut ruang perkantoran
serta
pabrik, telah dipenuhi oleh budaya percampuran bebas
yang
telah berlangsung semenjak lama. Praktek ikhtilath di
tengah-tengah
masyarakat memang telah menjadi sebuah
kebiasaan
yang dipandang wajar.
Jelas,
akan selalu ada saat-saat di mana kau merasa
sedih dan
sendiri. Tapi kau pun tahu, bahkan Rasulullah
shallallahu
'alaihi wasallam, seorang manusia maksum yang
doanya
selalu diterima pun pernah mengalaminya. Sebab,
ujian dan
cobaan akan selalu membuatmu lebih matang dan
dewasa
dalam menjalani kehidupan. Jadi, tetaplah kau
bersabar
dengannya. Selanjutnya, jangan pernah berhenti
untuk selalu
meminta pertolongan dan jalan keluar yang
terbaik,
agar bisa segera keluar dari segala permasalahanmu.
Bukankah
Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri yang
menyatakan
bahwa:
اسْتَعِینُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّھَ مَعَ الصَّابِرِینَ
"Mintalah
pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan
shalat.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
sabar."
(Al-Baqarah:153)
Putriku
terkasih!
Sesungguhnya
takkan dikirimkan oleh Allah
Sebab
Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
22
Subhaanahu
wa ta'ala sebuah beban yang tak mampu
ditanggung
oleh hambaNya. Sebab memang hanya Dia jua
yang
paling mengetahui kondisi serta kekuatan dari setiap
makhlukNya.
Tentu saja bahwa setiap amal yang mengarah
pada
kebajikan akan selalu menemui ujian. Jadi, ketika sebuah
ujian
berat serta musibah tiba-tiba datang di tengah upayamu
untuk
berbuat baik, maka cukup maknailah semua itu bahwa
Allah
Subhaanahu wa ta'ala ternyata masih
memperhatikanmu.
Jangan pernah lagi merasa bahwa kau
sendirian.
Karena ujian seperti itu juga dialami oleh orangorang
yang
telah memiliki kualitas iman yang sangat tinggi
sekalipun.
Dan semakin tinggi pohon, maka semakin kencang
pula
angin yang akan menghembusnya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ یُتْرَكُوا أَنْ یَقُولُوا آَمَنَّا وَھُمْ لَا یُفْتَنُونَ
"Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan,
‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji
lagi?"
(Al-Ankabut:2)
Akan
banyak rintangan serta ucapan dan pandangan
sinis
dari masyarakat atas setiap tindakan kita untuk menuju
kebaikan.
Seorang Muslimah yang harus rela meninggalkan
sekolah,
pekerjaan, atau bahkan keluarganya sendiri hanya
karena
keinginan untuk berbusana secara kaffah adalah
contoh
nyata dari ujian yang sering kita dengar di keseharian.
Maka,
ketika ujian yang datang silih berganti itu terus bergulir
seperti
tak-kan pernah berhenti dan semakin terasa
memerihkan,
janganlah pernah kau merasa putus asa dari
rahmat
Allah Subhaanahu wa ta'ala.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
وَلَا تَیْئَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّھِ إِنَّھُ لَا یَیْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّھِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
"Dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan
kaum yang kafir." (Yusuf : 87)
HIJRAH
Hijrah
secara sederhana bermakna pindah. Berpindah
dari
suatu tempat yang lama menuju tempat baru. Berpindah
dari
lingkungan yang buruk kepada lingkungan yang lebih baik.
Atau
berpindah dari kondisi jahiliyah menuju jiwa yang terang
benderang.
Putriku, ketika semua cara telah kau lakukan dan
ternyata
semua itu masih belum menunjukkan sebuah hasil
yang diharapkan,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah
memberikan sebuah teladan untuk melakukan prosesi
hijrah.
Putriku
tercinta, ...!!
Berhijrah
dalam kehidupanmu lebih dimaksudkan pada
kemampuan
serta kemauanmu dalam upaya untuk
memperoleh
sebuah iklim yang kondusif bagi pengembangan
agamamu.
Ketika seorang Muslimah merasa tak nyaman lagi
di dalam
lingkungan pekerjaannya, atau ketika seorang siswi
merasa
bahwa lingkungan dan materi pendidikan yang ia
terima
tidak dapat memberikan pencerahan yang ia butuhkan.
Atau
bahkan ketika seorang ibu yang sangat mengkhawatirkan
keadaan
mental anak-anaknya di tengah-tengah
memburuknya
tatanan masyarakat di sekitarnya. Maka sabar
dan
istiqamah kadang masih terasa belum cukup.
Begitupun
denganmu! Di saat ikhtilath serta pergaulan
bebas
semakin merajalela di setiap sudut, sedangkan di satu
sisi, kau
tak mampu untuk melakukan sebuah perubahan,
maka
jalan yang paling baik untukmu di saat itu adalah dengan
melakukan
hijrah.
Sedangkan
Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri akan
memberikan
rahmatNya kepada orang-orang yang mau
bersungguh-sungguh
berjuang di jalanNya dengan keberanian
yang kuat
dan disertai kebijaksanaan demi untuk
mendapatkan
keridhaanNya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِینَ آَمَنُوا وَالَّذِینَ ھَاجَرُوا وَجَاھَدُوا فِي سَبِیلِ اللَّھِ أُولَئِكَ یَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّھِ وَاللَّھُ
غَفُورٌ رَحِیمٌ
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan orang-orang
yang
hijrah serta berjuang di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan
rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha
Penyayang." (Al-Baqarah: 218)
Wahai
putriku,…!!
Ada
banyak kisah pertaubatan serta pencerahan yang
terjadi
pada para muallaf (orang yang baru masuk Islam) di
mana
salah satu proses yang harus mereka laku-kan adalah
melaksanakan
hijrah. Dengan hijrah bukan berarti kita
melarikan
diri dari masalah. Namun mencoba untuk
menyusun
kekuatan dan akan kembali bila saatnya telah tiba.
Dalam
lingkup yang sederhana, hijrah bisa diartikan
dengan
mencoba untuk mengubah sikap, perilaku, kebiasaan
serta
cara berpikir yang sebelumnya cenderung bebas tanpa
landasan
hukum Allah Subhaanahu wa ta'ala berubah menjadi
lebih
bijak dan syar’i. Bila sebelumnya engkau telah
mengenakan
busana jilbab namun masih saja menampakkan
bagian-bagian
tertentu dari tubuh, maka sudah waktunya
untuk
memperbaiki kualitas berbusana itu dengan lebih
menyempurnakannya.
Bila sebelumnya kita hanya tertarik
dengan
buku-buku, majalah, atau media lain yang tidak
memberikan
manfaat bagi kekayaan batin, maka sudah
waktunya
pula untuk membuka wawasan dan cakrawala
dengan
mulai mengkonsumsi bacaan-bacaan yang bisa
meningkatkan
kualitas iman dan Islam.
Selanjutnya
perlu kiranya untuk lebih menyuburkan
lahan
jiwamu dengan mulai membiasakan diri untuk
membaca,
memahami (tadabbur) dan mendengar-kan alunan
bacaan
al-Qur’an yang bisa memberikan ketenteraman serta
kenya-manan
jiwa. Demikian pula mendengarkan dan
menyimak
kaset, VCD dan DVD bernuansa Islam. Sebab
peranan
media audio akan terasa sangat efektif untuk
mengkondisikan
hati agar selalu berada pada posisi yang
‘sehat’.
Maka hal-hal seperti itu akan bisa menjadi sebuah
alter-natif
untuk memenuhi kebutuhan terse-but. Pada masa
sekarang
ini sudah banyak bermunculan kaset-kaset dan VCD
Islami,
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Namun
demikian kita tetap harus selektif di dalam
memilihnya.
DAN
KUMBANG TERPILIH MENYUNTINGMU
Cahaya
cinta yang diberkati
Dibalut
karunia dan ridha Ilahi
Inilah
hari yang dinanti
Ketika
madu suci temukan kumbang sejati
Menjaga
dan memiliki wangimu dengan namaNya
Tibalah
waktu yang ditunggu-tunggu itu!
Wahai
putriku terkasih, telah datang seorang pemuda
berhati
jernih ke hadapanku. Matanya yang jujur dan lisannya
yang
santun telah memikatku untuk bertanya padanya. "Apa
yang kau
inginkan dari putriku, wahai pemuda?". Dan ketika
dijawabnya
bahwa ia inginkan engkau sebagai pendamping
hidupnya
untuk bersama-sama mengabdi padaNya, aku bisa
tersenyum
lega. Dan saat disampaikannya asa untuk memiliki
para
generasi rabbani serta pejuang-pejuang mungil yang
akan
lahir dari rahim sucimu, aku telah menangis bahagia di
dalam
hati.
Sungguh,
setelah perjuangan beratmu untuk tetap
bertahan
di tengah padang yang penuh dengan ilalang liar
telah
usai, maka sudah waktunya seekor kumbang yang
terpilih
datang untuk menyuntingmu. Dengan pesona
wangimu
yang suci, serta keanggunan dan kehormatanmu
yang
terus kau jaga tanpa cela, telah menempatkan sosokmu
pada
posisi wanita yang layak untuk dipilih. Namun satu hal
yang
perlu kau ingat adalah, bahwa setelah mekarnya kuntum
milikmu
itu, maka perjuangan belumlah usai. Pernikahan
adalah
sebuah titik balik di mana medan perjuangan sudah
berubah.
Kau bukan seorang gadis lagi. Tanggung jawab,
atensi
serta wilayah perjuanganmu telah bertambah, kau
harus
mulai memikirkan keluargamu, anak-anakmu, serta
suami.
Maka, pesanku padamu, tetaplah kau jaga semerbak
wangi
yang telah kau jaga selama ini.
Akhirnya,
semoga Allah Subhaanahu wa ta'ala
senantiasa
merahmati dan memberkahi pernikahanmu,
keluargamu
serta seluruh keturunanmu kelak di kemudian
hari,
sehingga pada waktunya nanti mereka juga akan tetap
mampu
menjalani kehidupan di waktu dan jamannya masingmasing
sesuai
dengan jalan Allah Subhaanahu wa ta'ala yang
telah
ditentukan. Amin ya rabbal alamiin.
Alhamdulillahi
rabbil ‘alamiin
Sebab
Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta