Minggu, 25 Mei 2014

Napas Terakhir dalam Naungan Alquran




Pernah kah suatu, kita memikirkan akan seperti apa proses sakratul maut yang akan kita alami? Terkadang kita terlewat dengan hal ini dan lebih sibuk dengan aktivitas dunia. Kenikmatan dunia seolah membuang ingatan kita akan sakratulmaut. Dunia seakan menjadi fatamorgana yang mengasyikan untuk di jelajahi. Berbangga ria dengan harta, kekuasaan, kecantikan, dan kemegahan dunia, sungguh dunia ini tak patut untuk dikejar hingga kita lari dari akhirat. Ingatkah dalam surat ini, Allah telah memperingatkan kita

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At Takatsur: 1-8).

Saat ajal ini dicabut perlahan malaikat izroil mendatangi kita,  malaikat masuk ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan kita dan kemudian mereka menarik
rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai kelutut.
Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari
lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke  dada dan kemudian mereka keluar. Kemudian  terakhir datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu." Sungguh mengerikan ketika detik detik kematian menghampiri diri ini seperti yang di ucapkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya
2]. Al Maut hlm. 69
Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya"[2]. 

Betapa tidak mengerikan Rasulullah pun pernah mengalami rasa luarbiasa sakit saat sakratulmaut, padahal beliau adalah kekasih-Nya. Malaikat pun mencabut dengan sangat halus, namun begitu luarbiasanya sakratulmaut menjemput hingga Rasulullah pun kesakitan.

 Wahai saudaraku, inginkah ketika napas terakhir kita, hanya lantunan ayat-Nya kah yang kita ingat?

Wahai saudaraku, inginkah ketika detik terakhir di dunia, hanya dzikrullah yang kita serukan?

Wahai saudaraku, inginkah ketika tarikan malaikat ditenggorokan hanya ucapan Laillahaillaulah yang kita ucapkan?

Kembalilah kepada-Nya lewat ayat ayat cinta yang diturunkan kepada kekasih-Nya, cintailah Alquran. Perbanyaklah interaksi dengannya, jangan biarkan hati kita hanya diisi oleh nafsu dunia. Wahai saudaraku, selama napas ini masih berhembus maka selama itu juga jangan tinggal kan alquran.

By : Tresna Sundari ODOJ 10 DIV PENULISSAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar