Sabtu, 24 Mei 2014

KETIKA KEMATIAN MENDEKAT, APA YANG SUDAH KITA PERSIAPKAN?


Berbicara tentang kematian seolah hal yang mengerikan, Betapa tidak? Kematian adalah berakhirnya kehidupan dan awal kehidupan yang kekal di alam barzah. Sebagian besar, ketika seseorang ditanya tentang kematian, respon yang  muncul adalah ‘saya belum siap, saya takut, saya masih muda’, rata rata mereka memberikan respon yang menandakan ketakutan akan kematian. Hal ini karena manusia makin mencintai dunia, seperti hadist Rasulullah S.A.W:
Hampir tiba masanya kamu dikerumuni oleh manusia seperti mana orang-orang mengerumuni sesuatu hidangan" Berkata seorang sahabat, "Adakah ia lantaran pada waktu kita yang sedikit?" Nabi menjawab, "Tidak,sebaliknya kamu ramai tetapi kamu menjadi seperti buih ketika berlaku banjir. Allah mencabutkan rasa gerun dari hati musuhmu dan memasukkan perasaan wahan ke dalam hatimu." Sahabat-sahabat bertanya, "Apakah itu wahan?" Bersabda nabi, "Cintakan dunia dan takutkan mati ".(Hadis Riwayat Abu Daud)

Inilah mengapa kematian itu begitu ditakuti oleh manusia. Manusia takut kehilangan semua yang telah ia peroleh di dunia, yang sebenarnya semua adalah titipan Allah S.W.T yang Maha kaya. Manusia lupa bahwa semua yang kita miliki di dunia tidak ada yang yang mampu menolong kita, kecuali amal kebaikan yang kita miliki. Wahai saudaraku begitu dekat kita dengan kematian, termasuk juga diri ini. Bisa jadi saat mengetik kata demi kata ini waktu yang saya miliki sudah habis. Bisa jadi saat kita beraktifitas mengejar dunia, saat itu ajal menjemput dan kita tak sempat melafadzkan kalimat “Laillahailallah” akibat kelalaian kita melupakan Allah. Saya yakin semua muslim memiliki cita cita meninggal dengan gelar khusnul khotimah atau bahkan banyak yang menjadikan syahid sebagai visi hidupnya. Namun, semua itu tidak  diperoleh dengan mudah tanpa rintangan. Jelas Allah S.W.T memberikan peringatan dalam Al-Qur’an:
Qs. Al-Ankabut : 2-3 “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Sungguh malu ketika membaca ayat di atas, ingin syahid? Ingin khusnul khotimah? Lalu pertanyaannya, apa saja yang sudah kita persiapkan? Sudahkah kita bersabar atas segala ujian? Wahai saudaraku, kematian begitu dekat, jangan lagi kita sibuk dengan aktivitas dunia, jangan lagi kita sibuk melakukan maksiat. Ingatkah pesan Allah S.W.T dalam surat Al-Ashr; 1-3:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Mari kita berubah wahai saudaraku, mulailah kita mencintai Allah S.W.T dengan melakukan banyak kebaikan serta memuji keagungan-Nya. Jangan tertipu dengan harta, gelar, kekuasaan atau kenikmatan yang dihadirkan setan dalam mata kita. Saya tidak lebih baik dari sahabat semua, tapi dengan izin Allah S.W.T, saya selalu mencoba memperbaiki diri dan memberikan manfaat untuk islam. Islamlah agama saya hingga yaumul hisab nanti. Semoga kita bertemu dalam barisan umat Rasulullah S.A.W. Berharap sekali ketika memang kematian sudah menjemput ketika kita sedang berusaha menebar kebaikan dan menebar cahaya islam dengan kelembutan. Berpeganglah secara teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena itulah pedoman utama kita. Cintailah Al-Qur’an agar selalu berinteraksi dengan-NYa. Tegakkanlah sunnah sebagai akhlaq kita. Ana uhibukumfillah.

Penulis: Tresna Sundari ODOJ 10 DIV. PENULISAN
Editor: Triana Candraningrum ODOJ 2918



Tidak ada komentar:

Posting Komentar