Kali ini saya mencoba untuk
memberikan tulisan mengenai gerakan mahasiswa yang semakin lama semakin
kehilangan jati dirinya, atau istilah kerennya adalah degradasi pergerakan
mahasiswa. Saya bukan seseorang yang aktif di dunia pergerakan, karena jujur saya
lebih nyaman di syiar atau pelayanan dan kaderisasi. Namun sepertinya kondisi
saat ini menggugah saya untuk mencoba membuka dan mengingatkan kembali apa
peran kita sebagai pemuda, bagaimana caranya, siapa saja yang terlibat,dan
mengapa harus kita..
Sadar atau tidak sadar, kondisi
indonesia saat ini memasuki tahap kritis,
1. ketidakpastian hukum yang
semakin meraja lela, hingga kebenaran pun menjadi sebuah fatamorgana, tidak
terlihat mana yang benar dan mana yang salah. Bahkan kebenaran bisa diputarbalikkan
menjadi sebuah kesalahan dengan sangat mudah. lalu hukum yang dibuat untuk
melindungi rakyat, kini beralih fungsi.
2. Praktik Politik membumi
hanguskan, ini sudah terlihat dari awal 2013, hal ini terkait semakin dekatnya
pemilu 2014. banyak para parpol yang menggunakan berbagai cara untuk lolos dan
bisa masuk parlemen, terkadang membumi hanguskan sebuah partai yang memiliki
peluang besar merupakan salah satu caranya , hal ini bisa di setting dengan
cara membuat opini negatif publik terhadap beberapa parpol untuk menghancurkan
kepercayaan masyarakat.Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak ,
namun mengapa justru parpol dengan basis islam hanya memperoleh sedikit suara,
akan tetapi yang jelas jelas parpol yg mnegagungkan sekular , liberalisme itu
memperoleh dukungan suara yang besar. Padahal jika kita analisa, saat
diparlemen siapakah yang nanti akan melindungi dan memperjuangkan nilai-nilai
islam, apakah sudah pasti perwakilan dari parpol yg membawa bendera sekular itu
akan memperjuangkan hak kita sebagai muslim?
mungkin banyak yang berpikir,
toh parpol yg berbasis islam ternyata jauh, dan sama saja. yah, inilah perang
pemikiran dimana semua yang putih di putarbalikkan menjadi hitam, sungguh
sangat mudah.
3. Perekonomian indonesia yang mengalami
kebangkrutan
ini sudah jelas terlihat Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan bahwa Indonesia mencatat inflasi 1.03 persen pada januari 2013 naik 0.76 persen pada pediode \yang sama tahun lalu. semua kebutuhan pokok mengalami linjakan serta seluruh SDA di Indonesia dikuasai oleh pihak asing selama ratusan tahun. jika sudah seperti ini bagaimana indonesia bisa melakukan sebuah perubahan besar, di negara sendiri pun kita tidak bisa menikmati hasil bumi.
ditengah kondisi tersebut dimanakah peran mahasiswa??? masihkah ingin berdiam diri dan asyik dengan hedonisme dan apatisme. memang tugas mahasiswa ialah menjunjung tinggi pendidikan akan tetapi janganlah lupa tentang tri dharma perguruan tinggo, PENDIDIKAN,PENILITIAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA PENGABDIAN TERHADAP MASYARAKAT.
ditengah kondisi tersebut dimanakah peran mahasiswa??? masihkah ingin berdiam diri dan asyik dengan hedonisme dan apatisme. memang tugas mahasiswa ialah menjunjung tinggi pendidikan akan tetapi janganlah lupa tentang tri dharma perguruan tinggo, PENDIDIKAN,PENILITIAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA PENGABDIAN TERHADAP MASYARAKAT.
Dari sini kita bisa melihat
seberapa penting peran kita, sebagai pemuda pengemban perubahan, Indonesia
butuh pemuda intelek yang mampu menyelesaikan permasalahan ibu pertiwi. kita
sebagai motor pergerakan, masih ingatkah era reformasi dulu, bagaimana para
pemuda nya bisa membuka pintu perubahan.
ya, inilah yang harus selalu
kita ingat bahwa masyarakat memberikan sebuah harapan kepada pundak-pundak kita
, harapan akan hak-hak mereka, harapan akan ibu pertiwi.
Sekarang yang harus kita
lakukan adalah membuang jauh2 sikap apatisme, cobalah untuk peduli dengan
kondisi masyarakat sekitar, dengan kondisi lingkungan, dan kondisi negara.
setelah apatisme melebur dan berubah menjadi sebuah kepedulian terhadap bangsa,
maka selanjutnya DO ACTION, masuk lah dan terlibatlah dalam organisasi kampus
seperti BEM, KAMMI, DPM, HIMPUNAN MAHASISWA DLL dengan ranah yang sesuai dengan
minat dan bakat kita, buat prestasi didalamnya , dan cetaklah generasi pemuda madani
sebagai penerus estapet perjuangan. Inilah langkah awal kita, sebelum kita
dihadapkan kepada kondisi yang real di masyarakat.
JANGAN JADI GENERASI YANG APATIS TAPI JADILAH GENERASI PRESTATIS DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN INDONESIA..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar