AKU Vs TARGET KU
Berawal
dari tahun 2009, tahun yang membawa ku menjadi seorang manusia yang penuh
dengan impian. Perkenalkan aku adalah Tresna Sundari Amd.Ak, jika dilihat awal
tahun 2009 aku bukanlah seorang visioner yang memiliki segudang mimpi, ya aku
adalah mahasiswi biasa yang menjalankan kegiatan akademik secara kontinu. Tiada
yang berbeda dengan mahasiswi lain kegiatan ku hanya kuliah, organisasi
sekedarnya, dan pulang. Saat itu aku belajar disebuah kampus kecil “Akademi
Kimia Analisis Bogor”. Inilah kehidupan
ku, biasa saja. Namun ditengah perjalanan keadaan memaksa ku menangis, ya
seperti yang kita tahu aku berkuliah di tempat yang memerlukan banyak energi
untuk berfikir “ kimia analisis” . Aku menangis karena sepertinya aku tidak
bisa bertahan di kampus yang mata kuliah nya begitu sulit bagi ku, memang awal
nya aku masuk ke kampus ini memang karena keinginanku yang begitu tertarik
dengan kimia. Pikiran ku saat itu sangat polos dengan dukungan penuh dari orang
tua aku pun bertekad untuk masuk kampus ini. Hari demi hari kulewati perjuangan
ku bertambah besar, dengan kondisi ku yang tidak “ kost” melainkan pulang pergi
dimana perjalanan yang harus aku tempuh selama 1,5 jam, setiap kali selesai
kuliah aku selalu menghabiskan sisa waktu istirahat ku di angkot. Keadaan ini
membuat aku kehabisan waktu untuk belajar, terkadang ketika sampai dirumah aku
sudah langsung terbaring mengistirahatkan badan. Seiring dengan berjalan nya
waktu, alhasil aku mendapatkan nilai rantai carbon. Sungguh ini adalah hal yang
tidak pernah aku bayangkan orang tua ku bersusah payah membayar uang kuliah ,
hanya rantai karbon yang bisa aku persembahkan?? ini membuat ku menangis. Beberapa hari aku
merenung bahwa ada yang salah dalam diriku, kehidupan yang ku lalui begitu
biasa saja maka dari itu aku memutuskan untuk keluar dari zona aman ku. Berani
melangkah, dengan modal sebuah tekad aku mencoba merencanakan target impian ku.
Aku tuliskan di sebuah buku agenda kecil.
2. Memperoleh beasiswa.
3. Aktif di 2 organisasi atau lebih.
4. Memakai rok dan berhijab..
5. Lulus tepat waktu dengan IPK 3.00
Inilah
beberapa target impian yang aku ingat saat itu, yang pernah jari ini tuliskan
kata perkata dengan penuh semangat. Aku mencoba bangkit dan memiliki sebuah
semangat baru, ya aku berusaha dengan sangat keras. Setiap kali pulang aku
habiskan waktu istirahat ku di mobil(tidur) dan saat berangkat kuliah aku
habiskan waktu untuk belajar mata kuliah sebelumnya dan yang akan dipelajari.
Aku pun sebelum pulang kuliah mencari bahan laporan untuk praktikum esok hari,
disela-sela waktu istirahat yang panjang aku menulis laporan untuk beberapa
hari sehingga malam harinya aku bisa belajar materi yang akan dipraktikan. Aku
mulai memahami satu persatu mata kuliah, akhir semester merupakan momen yang
aku tunggu. Inilah saatnya aku buktikan bahwa usaha sungguh-sungguhku serta doa
malam ku akan berhasil. Moment yang ditunggu pun tiba aku melihat dengan mata
terpukau, bagaimana tidak karena hasil indeks prestasi ku semester 2 sebesar
3.55 melebihi target yang aku rencanakan, melebihi impian ku. Sungguh aku
mendapat sebuah suntikan energi luar biasa yang mengantarkan aku pada 100
langkah menuju impian ku yang lain. Aku tidak berhenti hingga mimpi pertama
lalu aku meng-azzamkan dalam diri bahwa diri ini harus bermanfaat untuk orang
lain, aku sadar Allah lah yang memberikan atas apa yang aku usahakan, maka aku
sekarang mulai mendedikasikan diri dalam organisasi. Aku selalu berusaha untuk
mempersembahkan terbaik baik organisasi
dan akademik, akhirnya mimpi ketiga untuk aktif di 2 organisasi terealisasi
kembali. Sungguh ini semakin membuat aku menjadi semakin yakin makna usaha
sungguh-sungguh serta doa yang tulus.
Sekarang
aku mulai menyusun rencana untuk mewujudkan mimpi kedua “ memperoleh beasiswa”,
disini aku mulai bingung, bagaimana tidak di kampusku memang jarang mengadakan
beasiswa atau informasi beasiswa sangat minim. Aku sempat menyerah, tapi Allah
memberikan aku kesempatan ternyata ada di kampus ku ada semacam uang
penghargaan bagi mahasiswa/i yang memiliki IPK 3.1. Angin segar datang ternyata
nama ku tercantum dalam daftar nama mahasiswi yang memperoleh uang penghargaan.
Sekali lagi aku tidak berheti untuk bermimpi, suatu ketika di kampus terdapat
sebuah program beasiswa yang diperuntukkan para aktivis kampus, berhubung aku
pada saat itu ikut aktif dan tergabung adalam dua organisasi maka aku beranikan
diri untuk mengikuti program tersebut, dengan bermodal keberanian dan semangat.
Setiap persyaratan aku persiapkan dengan matang dan tahap seleksi pun aku ikuti
dengan semangat 45. Waktu pengumuman pun tiba da sekitar 3 orang pemenang di
umumkan, hati ku bergetar kala itu saat satu persatu nama disebutkan tidak
tercantum nama ku. Sungguh rasa kecewa dan frustasi menerpa ku saat itu. Namun aku
tidak pantang menyerah, berarti kegagalan hari ini aharus aku evaluasi bagian
mana yang aku tidak optimal. Selang enam bulan kemudian, program tersebut diadakan
kembali oleh para alumni. Hati merasa tidak pantas ikut program tersebut,
hingga pada batas terakhir pengumpulan naskah essay tentang impian aku belum
membuat nya. Saat itu aku masih santai berada dikosan salah satu teman kosan,
dengan bermodalkan sebuah netbook miliknya aku tiba-tiba mulai mengetik satu
persatu rangkaian impian ku secara terstruktur. Entah mengapa hati ku berbicara
mendorong diri ku untuk mengikuti kembali program beasiswa tersebut, berbekal
waktu yang minim dan essay seadanya. Bismillah aku mencoba nya, tahapan demi
tahapan aku lalui aku tidak berharap banyak dengan semua ini. Saat pengumuman
itu tiba, dengan santai aku melihat sekelilingku menebak siapa yang akan
memenangkan beasiswa tersebut, tiba-tiba salah seorang teman menepuk bahu ku,
dan berkata bahwa nama ku dipanggil sebagai salah satu pemenang beasiswa. Sungguh
saat aku mendengar dan maju ke depan tangan ini bergetar, kaki ini tak mampu
menopang badan rasa nya. Inilah sekelumit cerita tentang mantra sebuah impian
yang mampu membuat fiksi menjadi nyata. Maka buatlah menara impian kalian
sendiri dan jangan takut untuk menggapai nya.
MAN JADDA
WA JADA
assalamualaikum. saudari dari malaysia di sini. :) saya sedang mengikuti praktikal di salah sebuah kilang di malaysia. saya mengambil jurusan sains makanan di universiti di malaysia.. saya ingin berterima kasih kepada saudari kerana menulis cerita saudari ini di ruangan bunga kesabaran ini. entah kenapa, saya bukan lah pembaca blog yang tegar, apa tah lagi blog yang panjang macam ni. hehe. tapi mungkin benar, hidayah Allah itu datang dari segala macam cara. mesej saudari iaitu man jadda wa jadda akan insyaAllah saya praktik kan dalam kehidupan seharian saya. doakan saya ya ;)) <3 salam dari saya, intan. :)
BalasHapusAlhamdulillah setelah membaca blog ini saya seperti mendapat sugesti positif.
BalasHapusTerimakasih ya teh untuk postingannya (yang secara tidak langsung memberikan motivasi kepada saya)
Saya benar-benar bersyukur dapat menemukan postingan ini :)